
Strategi Percepatan LTT Padi Digas di Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli
Bangli, 4 Juni 2025 — Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Bali menggelar Koordinasi Strategi Percepatan Target Luas Tambah Tanam (LTT) Padi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tembuku. Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi lintas sektor dalam mempercepat capaian target tanam padi di tingkat kecamatan. Acara dipandu oleh drh. I Nyoman Sugama (BRMP Bali) sebagai moderator, dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian, TNI, penyuluh pertanian, serta para pekaseh dan kelian subak dari seluruh wilayah Kecamatan Tembuku.
Mewakili Kepala BRMP Bali, Ketua Tim Kerja Program dan Evaluasi BRMP Bali, Dr. A.A.N. Badung Sarmuda Dinata, S.Pt., MP., memaparkan bahwa target LTT padi Provinsi Bali yang ditetapkan Kementerian Pertanian mencapai 155.157 hektare, dengan alokasi untuk Kabupaten Bangli sebesar 5.054 hektare. Di Kecamatan Tembuku sendiri, target tanam ditetapkan 1.311 hektare. “Indonesia kini memimpin produksi beras di Asia Tenggara, melampaui Vietnam dan Thailand. Ini capaian besar yang harus kita jaga melalui sinergi dan langkah nyata di lapangan,” tegasnya.
BRMP Bali juga menekankan pentingnya verifikasi data, identifikasi potensi tambahan tanam, serta pemetaan hambatan hingga ke tingkat subak. Selain itu, turut disosialisasikan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan rehabilitasi dan pengelolaan jaringan irigasi dalam rangka mendukung swasembada pangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Bangli, Ir. I Wayan Sarma, mengungkapkan berbagai tantangan, terutama pada kerusakan jaringan irigasi akibat kontur wilayah Bangli yang berlereng.
“Enam subak di Bangli seluas total 63,75 hektare tidak bisa tanam padi akibat kerusakan irigasi. Di Tembuku, Subak Cepunggung dan Bangkiangsidem juga menghadapi masalah serupa,” jelasnya.
Dijelaskan meski demikian, Dinas tetap berkomitmen melakukan perbaikan secara bertahap melalui APBD dan pengajuan ke APBN. Realisasi LTT padi Kabupaten Bangli Bulan Mei 2025 tercatat baru mencapai 67% dari target, sementara Kecamatan Tembuku justru melampaui target dengan capaian 115,73%.
Dukungan juga datang dari TNI. Pasiter Kodim 1626/Bangli, Kapt. Made Yudha Kencana, menegaskan bahwa TNI siap mendukung penuh upaya LTT melalui pendampingan lapangan oleh Babinsa. “Kami hadir sesuai arahan Presiden dan KASAD. Siap membantu petani, dari persiapan lahan hingga masa tanam,” ujarnya.
Dalam sesi dialog, para kelian subak menyuarakan berbagai kendala, mulai dari irigasi bocor, serangan hama, hingga rendahnya minat petani akibat nilai ekonomi yang belum optimal. Subak Penida menyoroti pentingnya varietas padi yang sesuai dengan ketinggian wilayah mereka yang mencapai 400 mdpl.
Menanggapi hal tersebut Dinas Pertanian menyatakan telah mengusulkan perbaikan infrastruktur ke Balai Wilayah Sungai serta mengajukan kajian varietas ke BRIDA Bangli. BRMP Bali juga menegaskan bahwa masukan dari subak akan menjadi dasar justifikasi dalam evaluasi program dan strategi ke depan.
Dapat disimpulkan bahwa koordinasi tersebut bukan sekadar forum berbagi data dan permasalahan, tetapi menjadi ruang penguatan komitmen bersama.
(Eko)